::: SMK Negeri 1 Wae Ri'i didirikan pada tanggal 16 Agustus 2007 melalui SK Bupati Manggarai No:HK/247/2007. Hingga saat ini memiliku 3 Program Studi yaitu -Tehknologi Hasil Pertanian (TPHP) -Tehknik Gambar Bangunan (TGBI dan -Penyuluhan Pertanian Terpadu (PPT):::

Jumat, 07 September 2012

SISWA SMKN WAE RI’I PRAKTIK STUDI LAPANGAN DI BMKG

Foto bersama usai praktik studi lapanagan
         Tak ada akar rotanpun jadi* itulah pribahasa lama yang sering kita dengar manakala yang menjadi kebutuhan utama tidak lagi menjadi kenyataan. Kiranya itulah yang dialami oleh SMKN Wae Ri’i saat ini, disamping lokasinya berada di daerah 3T pada saat bersamaan pula sekolah tersebut mengalami banyak keterbatasan seperti sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan proses belajar mengajar. Lebih khusus lagi beberapa mata pelajaran yang membutuhkan siswa praktik secara lansung seperti mata pelajaran Fisika, IPA dan pelajaran lainnya. Semuanya itu bukanlah menjadi sebuah problem tersendiri sebetulnya, akan tetapi kekreatifan seorang guru disini sangatlah diharapkan untuk meminimalisir berbagai keterbatasan tersebut. Kiranya itulah yang dialami oleh seorang  pendidik muda indonesia yang membawa misi Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia yang biasa disebut  guru SM-3T, sebut saja Mansur Amriatul  namanya, dia adalah seorang guru mata pelajaran fisika disalah satu sekolah kejuruan negeri di kabupaten Manggarai - NTT, dengan berbagai keterbatasan fasilitas atau media pembelajaran yang ada disekolah seperti laboratorium beliau tetap semangat untuk mengabdikan dirinya untuk nusa dan bangsa dengan segala potensi dan pengetahuan yang dimilikinya. 

Dipandu tutor dari BMKG siswa Praktik SL
      Sehingga tepatnya kamis 06 September 2012 dibimbing oleh 2 orang guru fisika yang satunya adalah seorang guru PN tetap disekolah tersebut yaitu Septin Wiriyanti membimbing semua siswa kelas XI jurusan TPHP dan TGB melakukan praktik studi lapangan ke BMKG (Badan Meteorologi, Klimotologi dan Geofisika) Satar Tacik Ruteng - Manggarai untuk melakukan praktik secara lansung terkait beberapa materi dalam fisika seperti suhu, kalor, kelembaban udara dan yang lainnya. Praktek studi lapangan ini merupakan hal yang pertama dilakukan oleh SMKN Wae Ri’i setelah dikonfirmasi kepsek SMKN Wae Ri’i bapak Fransiskus B. Hormat yang juga alumnus  guru terbaik nasional tahun 2008. Pada saat yang sama juga beliau sangat mengharapkan kegiatan seperti ini harapannya akan terus dilakukan untuk perluasan wawasan kesiswaan disamping teori-toeri yang mereka dapatkan didalam kelas dan kedepannya kegiatan semacam ini pintanya bukan hannya pada mata pelajaran fisika tetapi mata pelajaran-mata pelajaran yang lainnya juga bisa disesuikan. Karena kalau mengaharapkan pengadaan dari sekolah alat-alat praktik seperti itu, sepertinya anggaran operasional sekolah belum cukup, disamping itu juga harga alat-alat tersebut lumayan mahal. Tetapi untuk planning kedepannya akan tetap diusahakan untuk pengadaan alat-alat tersebut untuk menunjang proses belajar mengajar disekolah menuju yang namanya standar mutu. 

     Dibagian terakhir seusai siswa melakukan praktik studi lapangan bapak Marsianus Y.R. Milla selaku kepala BMKG Ruteng ditemui diruangan kerjanya sangat berterima kasih atas kepercayaannya untuk memilih lembaga yang dipimpinnya sebagai lokasi praktek studi lapangan kali ini, dan kegiatan kunjungan seperti  ini merupakan hal yang kedua kalinya setelah salah satu SMAN yang ada di kota Ruteng  dan pada praktik mata pelajaran yang sama yaitu fisika pada tahun 2007 yang lalu. Dan beliau juga sangat mengharapkan pula kegiatan semacam ini akan berkesinambungan bukan hanya sampai disini dan sekolah-sekolah yang lain juga bisa menyusul dengan kegiatan yang sama. Sebagai sekolah kejuruan yang fokus dibidang pertanian lanjutnya sangat erat kaitannya dengan kerja-kerja yang ada di BMKG yaitu menganalisis sedini mungkin terkait cuaca (klimatologi) dan iklim (meteorologi) berbasis statistik. Analisis-analisis seperti itu sangat dibutuhkan didunia pertanian, untuk penyesuain dalam melakukan kerja-kerja pertanian seperti bercocok tanam dan usaha pertanian yang lainnya. Sehingga dengan belajar lebih awal seperti ini, siswa diharapkan bisa mengetahui predeksi atau perkiraan klimatologi  dan meteorologi yang akan datang yang lebih tepat dan akurat untuk melakukan usaha-usaha pertanian, tentunya melalui hasil pengolahan data yang bersumber dari BMKG, bukan lagi bersumber dari kebiasaan-kebiasaan petani sebelumnya yang cendrung prediksinya tidak tepat karena perubahan cuaca dan iklim akhir-akhir ini karena terjadinya pemanasan global (global warming). Sehingga kedepannya kita tidak dengar lagi berita petani gagal panen karena kekurangan air, hama atau persoalan yang lainnya terkait dengan usaha-usaha pertanian. Dengan belajar seperti ini ketika siswa-siswa bekerja pada dunia nyata nantinya mereka sudah mempersiapkan dan mengantisipasi  dari awal sebelum melakukan usaha-usaha pertanian baik dari proses memilih benih yang baik maupun musim yang tepat untuk bercocok tanam sudah tepat. Sehingga yang akan datang kwantitas hasil pertanian bertambah dan bertambah kemudian dibarengi dengan kwalitas prodak yang dihasilkannya.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar